Head over heel
Belum lama ini, saya bertemu dengan teman lama jaman SMP dulu, dan setelah beberapa pertanyaan basabasi sampailah kami pada tingkat pertanyaan yang sedikit lebih “akrab nan mesra” yaitu: siapa pacar lo skarang, udah mau kawin blom? Begitu sekiranya pertanyaan sang teman diiringi dengan senyuman penuh arti (entah artinya penasaran, entah artinya menyelidik).
Dengan lantang dan bangga saya jawab (mungkin mustinya lain kali saya sedikit lebih jaim dan malu-malu diiringi muka sedikit sedih dan menyesal) “boro-boro kawin, pacar aja gak ada!”
Trus dengan muka agak menghibur teman saya bilang “alahh…jangan boong deh…masa (secakep, huehehehehe) elo gak punya pacar?”
Pengennya sih terus-terusan meyakinkan…Cuma males juga, percakapan kaya gitu mah udah jadi percakapan buah simalakama, kalo dijabanin, dia akan terus nanya, kenapa gak pacaran, masih kepikir sama mantan atau apalah…kalo gak dijabanin dan dibawa hepi-hepi, malah selanjutnya dia akan mencoba-coba mengingat-ingat siapa temannya yang sekiranya lagi cari pacar.
Biasanya, saya langsung pasang muka datar…dan ketawa garing, trus suasana jadi gak enak lalu kami pun berpisah.
Mungkin karena kami pernah tumbuh bersama di dunia dimana “GIRL RULES” dimana apapun kita (perempuan-perempuan remaja) kerjakan sendiri, termasuk manjat-manjat dinding atau plafon buat ngedekorasi, dimana kita biasa jalan-jalan dan ketawa-ketiwi tanpa cowok-cowok, di mana kita pernah lari keliling lapangan banteng sampe mau pingsan dan dengan guru olahraga yang juga perempuan, dan dimana kita diajarkan untuk tidak menggantungkan diri pada siapapun tetapi pada diri kita sendiri?
sedangkan perempuan, pulang malam…bahaya! Nanti ada pemerkosa, ada pencopet, penjambret, penculik, dan pengoda-pengoda nakal di jalan…yang berpotensi menjadi pe-pe sebelumnya…
mau naik gunung, ehhh…mana kuat?! Jalan kaki 10 jam lho! Bawa tas ransel minimal 10 liter, terus kalo kena hipotermia, siapa yang mau nolong? Emang mau dipeluk bugil2an sama cowo-cowo?
Mau naik bis sendirian, hati-hati…duduk di depan ya, dekat supir, atau disebelah ibu-ibu atau mbak-mbak juga, atau kalo gak bawa sprayer lada, cutter, penggaris besi atau peniti!
Kalo keluyuran sampai pagi…duh…manis…kamu itu anak perempuan baik-baik atau bukan sih? Kok tengah malam buta masih ada di jalan…perempuan baik-baik, jam 9 juga udah tidur atuh neng…
Nah…
Makanya lah…muncul akibat berikutnya, perempuan yang mau “liar-liaran” (menikmati dunia itu, buat perempuan rasanya seperti haram ya…) sebaiknya punya pengawal pribadi yang bernama laki-laki!
Jadinya, kalo pulang malem, kan ada cowok aku yang nemenin, kalo mau naik gunung nanti capek, kan ada cowo aku yang bakal bawain ransel aku, meluk aku kalo hipotermia…(asik juga nampaknya ya…)
Hahh….saya jadi heran…perempuan dibuat susah menikmati dunia, karena lelaki (ya dong? Mau jalan malem2, nanti diperkosa…sama lelaki brutal, dll…baca keterangan di atas)
Lalu…supaya perempuan bisa menikmati dunia, dia memilih lelaki untuk dijadikan tamengnya
Dan lucunya…lelaki mau ya, mengorbankan diri demi kesenangan perempuan…
Pikiran lelaki : halah…asikan juga menikmati dunia sendiri, sia!
Dan perempuan jomblo lebih sedikit karena…
Pikiran perempuan : kalo punya cowo
Pacaran…engga…pacaran…engga…
(to be continued…)
3 Comments:
humm... tapi kaaan... (to be continued)
ps:emailnya koq belum masuk ya? :|
1:25 AM
jaguars jersey
pandora outlet
coach outlet store online
soccer shoes
canada goose sale
adidas wings shoes
cheap air max
coach outlet store online
uggs outlet
gucci outlet online
20190226yuanyuan
10:11 AM
ferragamo belt
supreme clothing
yeezy shoes
supreme
curry 5 shoes
moncler jackets
jordan 11
kyrie 5 spongebob
kobe shoes
hogan outlet
6:43 PM
Post a Comment
<< Home